Fakta Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Puluhan Pendaki Terjebak
Fakta Gunung Marapi Sumbar erupsi dan menelan puluhan pendaki, informasi ini tentunya diperkuat dengan adanya kiriman video dari salah satu korban yang masih terjebak di atas lereng gunung. Untuk beberapa informasi mengenai korbannya bisa menyimak ulasan berikut ini.
Ada total pendaki yang mendaki Gunung Marapi berjumlah 70 orang, dengan rincian 57 orang dari pintu masuk Batu Palano dan 13 orang dari Koto Baru. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten kemudian mengumumkan masih ada 26 pendaki yang belum kembali dari Gunung Merapi yang meletus pada Minggu, 3 Desember 2023.
Fakta Gunung Marapi Sumbar Erupsi yang Wajib untuk Diketahui
Berikut sederet fakta terkait puluhan pendaki yang terjebak letusan Gunung Marapi yang terjadi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Untuk Anda yang penasaran bagaimana para pendaki ini terjebak, simak ulasannya.
-
Letusan Gunung Marapi Memenjarakan Puluhan Pendaki
Fakta Gunung Marapi Sumbar erupsi ini menelan korban puluhan pendaki di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Untuk proses evakuasi usai gunung berapi tersebut meletus pada Minggu, 3 Desember 2023, sekitar pukul 14.54 WIB. Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumbar, semua total pendaki yang mendaki Gunung Marapi berjumlah 70 orang.
Rinciannya adalah 57 orang dari pintu masuk Batu Palano dan 13 orang dari Koto Baru. Dari informasi yang beredar hingga pukul 16.55 WIB, seluruh pendaki yang turun dari Koto Baru sudah turun, namun yang naik dari Batu Palano baru turun 15 orang. Dengan fakta ini tentunya kemungkinan besar korban terjebak di atas puncak gunung.
-
Tim SAR Mencari Puluhan Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi
Puluhan pendaki masih terjebak di Gunung Marapi usai puncaknya meledak dahsyat pada Minggu, 3 Desember 2023. Di lokasi pendakian, Kantor Kasiops ada 49 dari 75 pendaki yang terdaftar telah dievakuasi. Namun fakta Gunung Marapi Sumbar erupsi ini masih ada 26 orang masih hilang dan 23 pendaki lainnya diketahui keberadaannya.
Proses evakuasi ini mengalami kesulitan, karena pengaruh oleh cuaca yang semakin buruk. Para korban yang sudah berhasil selamat, mereka kebanyakan ada yang mengalami hipotermia, ada yang luka bakar ringan, ada pula yang sudah pulang, petugas berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan. Untuk proses perburuan pendaki yang terjebak di Gunung Marapi terus berlanjut hingga saat ini.
-
Sebelas Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Tewas
Fakta Gunung Marapi Sumbar erupsi selanjutnya adalah pada Minggu, 3 Desember 2023, 11 pendaki di temukan tewas saat Gunung Marapi meletus hebat. Menurut Abdul Malik, Kepala Kantor SAR Kota Padang Sumbar menguatkan informasi tersebut. Beberapa korban yang dievakuasi dilarikan ke rumah sakit di Bukittinggi dan Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan intensif.
Untuk tim evakuasi masih fokus mencari 12 pendaki yang masih belum diketahui keberadaannya. Nama-nama para korban masih dalam masa pendataan, jadi tim masih memastikan jika para korban benar-benar berjumlah sama dengan yang di data. Dengan adanya bencana ini tentunya membuat masyarakat Indonesia berduka, apalagi tidak ada tanda-tanda akan terjadi erupsi.
-
Evakuasi Pendaki Gunung Marapi Terhambat Cuaca Buruk dan Letusan Susulan
Evakuasi puluhan pendaki korban letusan masih terus dilakukan. Berbagai kendala yang dihadapi kru yang bersatu saat mengevakuasi pendaki Gunung Marapi. Tentunya fakta Gunung Marapi Sumbar erupsi ini menghambat proses evakuasi.
Kantor SAR Kasiops Padang Hendri menyatakan, kekhawatiran tim di jalur evakuasi adalah kondisi cuaca kurang baik yang terjadi pasca erupsi, maupun erupsi susulan. Apalagi malam hari juga terjadi hujan, kemudian sering terjadi letusan susulan.
Letusan Gunung Marapi kembali terjadi saat proses evakuasi sehingga memaksa kru gabungan mengungsi terlebih dahulu. Letusan susulan masih terjadi hingga Senin dini hari. Dalam pantauan di lapangan, keluarga dan kerabat korban mendatangi posko informasi, serta keluarga korban yang menunggu di posko Marapi pintu masuk Batu Palano.
-
7. Kesaksian Para Pendaki Gunung Marapi Saat Detik-Detik Terakhir Letusan
Untuk fakta Gunung Marapi Sumbar erupsi selanjutnya terdapat 29 orang di antaranya berasal dari Provinsi Riau. Enam pendaki gunung Bumi Lancang Kuning rupanya belum turun dan kini tengah dicari keberadaannya. Muhammad Afif termasuk salah satu yang berhasil melarikan diri. Warga Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau ini mengenang letusan yang terjadi saat ia dan dua temannya sedang mendaki.
Korban mengaku berangkat bersama tiga temannya dari berbagai tempat. Mereka bertemu di satu titik lokasi Batu Palano di Sungai Pua Kabupaten Agam. Sebelum terjadinya peristiwa tersebut, korban mendengar suara seperti pesawat melintas di dekatnya dalam perjalanannya mendaki gunung. Setelah itu, disusul hujan batu menimpa Afif dan rekan-rekannya tak lama kemudian.
Setelah menyadari jika gunung tersebut mengalami erupsi korban dan temannya bersembunyi di jalur tikus, mereka tidak langsung turun karena menunggu situasi aman. Setelah itu, korban turun secara bertahap hingga mencapai posisi Pusat Konservasi Sumber Daya Alam begitu ada kesempatan.
Demikian ulasan mengenai Gunung Marapi Sumbar erupsi yang terjadi pada tanggal 3 Desember. Untuk fakta Gunung Marapi Sumbar erupsi yaitu total korban meninggal saat ini sudah diketahui berjumlah 11 orang dan sisanya masih dalam tahap pencarian oleh tim evakuasi.